PALEMBANG|DutaExpose.com- Puluhan supir truk yang membawa bahan baku pabrik terdampar dijalan jalan berhari-hari, aksi terdampar ini dilakukan oleh dugaan puluhan aksi premanisme menutup akses jalan pabrik milik PT Hijau Lestari.
Akses jalan ditutup secara sepihak oleh dugaan puluhan aksi premanisme, bahkan mereka menutupnya dengan bertuliskan pemberitahuan tanah seluas 168.300 m2 atau 16.83 HA dalam pengawasan advokat.
Dilarang memasuki atau beraktivitas di lokasi sampai ada keputusan pengadilan berkekuatan hukum tetap atau telah terjadi perdamaian antara kami dengan PT Hijau Lestari tersebut.
Penutupan akses jalan ini berada di Jalan Sabar Jaya, Desa Pematang Palas, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin Sumsel, pada Rabu (12/3/2025) siang hingga sampai sekarang pada Jum’at (14/3/2025).
“Benar pak, untuk penutupan ini belum diketahui jelas apa permasalahannya. Namun puluhan supir truk terancam kelaparan dijalan dan susah mencari buka puasa,” kata salah seorang sopir truk berinisial A.
Dia berharap kepada aparat kepolisian agar membubarkan dugaan aksi premanisme di tempat kejadian perkara (TKP).
“Saya harap para sopir dan karyawan pabrik, Ini sehingga mereka bisa kembali melakukan kegiatan usaha masing-masing,” ujar A.
Sementara itu, Humas PT Hijau Lestari Heri Wahyudi saat dikonfirmasi membenarkan adanya penutupan akses jalan menuju pabrik tersebut.
“Benar mas, ada penutupan akses jalan menuju pabrik itu. Kalau penyebabnya masalah akses tanah yang belum jelas menuju PT Hijau Lestari. Para sopir ini dihadang dan tidak bisa maju atau mundur,” ungkap Heri Wahyudi.
Dia berharap kepada pihak terkait lainnya untuk membuka akses jalan di lokasi tersebut.
“Kasian para supir dan karyawan PT Hijau Lestari mau kerja gimana, kalau ditutup akses jalan terpaksa para karyawan mogok kerja pak,” jelas Heri Wahyudi.
Akibat penutupan jalan oleh dugaan sekelompok preman ini mengakibatkan pabrik tidak dapat memasok bahan baku untuk produksi sehingga pabrik terancam lumpuh tidak dapat beroperasi sehingga ribuan karyawan pabrik terancam dirumahkan.
Terpisah, Kapolsek Maryana Sumsel AKP Ahmad Iqbal saat dikonfirmasi oleh pihak wartawan belum memberikan respon apapun terkait akses dugaan penutupan jalan tersebut. (ndre)