PALEMBANG|Duta Exspose.com-Terdapat kabar tidak sedap dari seorang H Rani Kodim,SH, yang menyatakan sikap akan mundur dari pencalonan sebagai Calon Legislatif (Caleg) Dapil 6 Provinsi Sumsel pada ajang Pemilu Legislatif (Pileg) Tahun 2024 mendatang. Tidak hanya mundur dari Caleg Dapil 6 Provisi Sumsel saja, Namun, sosok seorang H Rani Kodim, SH, juga menyatakan sikap akan mundur dari kepengurusan sebagai Kader DPD Partai Golkar Kabupaten Muara Enim.
Demikian ditegaskan H Rani Kodim,SH, kepada sejumlah awak media pada Sabtu (04/11/2023) pukul 10:00 WIB, yang menyatakan alasannya mundur dari Caleg Dapil 6 Provinsi Sumsel Dapil Muara Enim-Prabumulih dan Pali, karena dinilai dalam keputusan Partai Golkar saat menentukan Daftar Calon Tetap (DCT) yang diumumkan, ternyata berbeda dengan kesepakatan awal dalam memutuskan nomor urut Caleg.
Lanjut Rani Kodim, bahwa keputusan dan pengumuman nomor urut sudah tidak Fair lagi, yang semestinya kita mendapatan nomor urut 4, namun saat pengumuman DCT, kita mendapatkan nomor urut 3 Caleg Dapil 6 Provinsi Sumsel, dan kesepakatan nomor urut tersebut, sebenarnya telah disepakati, tapi faktanya berbeda.
“Ya, saya dan keluarga telah musyawarah, nyatakan mundur dari Caleg Dapil 6 dan keluar dari pengurus DPD Partai Golkar Muara Enim, Keputusan DCT dan kita mendapatkan nomor urut 3 yang harusnya nomor 4, tentunya merugikan kita, dan telah banyak kita memesan membuat baliho dengan nomor urut 4, pengumuman DCT, kok dapat nomor 3,”ungkap H Rani Kodim,SH.
Dikatakan Rani Kodim, bahwa keputusan ini diduga penuh permainan yang berakibat merugikan saya sebagai kader Partai Golkar yang telah banyak berkontribusi selama ini, namun harus tunduk dengan wajah baru yang baru masuk Partai Golkar, apalagi saat ini dalam ajang Pemilu 2024, saya ditunjuk sebagai ketua pemenang Partai Golkar.
“Saya maklumi DCT Caleg Dapil 6 Provinsi Sumsel yang didapat nomor urut 1,dan 2, yang tentunya telah memesan membuat baliho dengan nomor urut mereka, bahkan Caleg lainpun bisa seperti itu, dan saya dirugikan karena telah membuat Banner nomor urut 4, namun nyatanya DCT kita dapat nomor 3, ada apa ini,”beber H Rani Kodim, SH.
Ditambahkan Rani, bahwa setelah kita cerna dan kita simak atas adanya keputusan tersebut, akhirnya saya dan keluarga menyatakan mundur dari Caleg dan kepengurusan Partai Golkar dan secara resminya akan segera kita laporkan, baik itu melalui surat resmi pengunduran diri, maupun secara pertemuan internal dan eksternal.
“Saya juga akan mengadakan jumpa Pers secepatnya, dan pernyataan sikap ini saya nyatakan dalam keadaan sadar, karena tidak ada lagi yang harus dipertahankan,”tutup H Rani Kodim,SH. (JN).